Bismillah,
Dunia yang kita diami ini subhanallah sebenarnya terlalu cantik pada pandangan mata. Banyak sangat nikmat ada didunia. Padanya ada kebahagiaan ada keindahan. Namun antara seorang dengan yang lain tidak sama kadar dunia yang kita miliki.
Ada yang memiliki rumah besar, pangkat tinggi, makanan dan minuman yang enak namun ada juga yang hanya tinggal di pondok buruk, tiada kedudukan dan makan sekadar boleh melapik perut.
Maka apakah maksud Allah SWT tidak memberikan dunia sama rata kepada kita hambaNya? Walhal kita tahu bahawa setiap hambaNya mendapat kasih sayangNya malah kasih Allah kepada kita adalah melebihi kasih seorang ibu kepada anaknya.
Takdir yang ditentukan Allah adalah tidak sama malah sesetengah takdirNya adalah diluar kehendak hamba itu sendiri. Kasih sayang Allah hanya akan dimiliki oleh hambaNya yang tunduk kepada takdir Allah sekalipun dia ditakdirkan menjadi orang miskin sekalipun.
Jika orang itu beriman, maka mereka tidak akan merungut sekalipun mereka ditakdirkan menjadi orang miskin malah mereka rela menerima takdirnya. Mereka mengetahui bahawa sesungguhnya Allah tidak akan menzalimi hambaNya.
Jika takdir yang ditentukan adalah baik, maka disitulah peluang untuk mereka menjadi hamba yang bersyukur malah mereka memanfaatkan kebaikan itu bukan hanya untuk diri mereka sendiri malah utk orang lain juga.
Seseorang hamba yang tidak redha dengan takdir Allah samalah seperti seolah-olah dia tidak yakin kepada keadilan dan kebijaksanaan Allah. Mereka menganggap Allah tidak memahami isi hati mereka sedangkan Allah Maha Tahu yang ilmuNya meliputi segala sesuatu maka Allah memberi takdir yang terbaik bagi setiap orang.
Setiap ujian yang Allah beri sebenarnya telah ada skema yang telah Allah beri dalam Quran dan hadis. Andai kita memilih untuk mencari solusi melalui Quran dan hadis insya Allah banyaklah masalah kita akan selesai dengan baik.
Ujian yang Allah beri akan meninggikan nilai taqwa kita kepada Allah. Semoga sahaja kita menjadi hamba yang bersyukur dan selalu beramal soleh. Hayati ayat Quran dan hadis dibawah sebagai panduan hidup kita :)
مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّـهِ ۗ وَمَن يُؤْمِن بِاللَّـهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّـهُ بِكُلِّ شَيْءٍ
عَلِيمٌ ﴿١١﴾ التغابن ١١
Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.( 11 )
At Taghabun : 11
Keimanan menjulang rasa tinggi ( الإستعلاء ) terhadap Islam dan perjuangannya.
وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ ﴿١٣٩﴾ آل عمران ١٣٩
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.(139)
Ali 'Imran : 139
Keimanan menambat ketenangan dan keyakinan sehingga terpahat istiqamah dalam jiwa.
هُوَ الَّذِي أَنزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَّعَ إِيمَانِهِمْ ۗ وَلِلَّـهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَكَانَ اللَّـهُ عَلِيمًا حَكِيمًا ( ٤ ) الحجرات ٤
... Bergembiralah menjadi seorang mukmin
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
maksud hadis :
“Amat menghairankan sekali keadaan orang mukmin itu, sesungguhnya semua keadaannya itu adalah merupakan kebaikan baginya dan kebaikan yang sedemikian itu tidak akan ada lagi bagi seseorangpun melainkan hanya untuk orang mukmin itu belaka, iaitu apabila ia mendapatkan kelapangan hidup (kesenangan),diapun bersyukur, maka hal itu adalah kebaikan baginya,sedang apabila ia ditimpa kesukaran – yakni bencana – diapun bersabar dan hal inipun adalah merupakan kebaikan baginya.”
HR Muslim