Bagi manusia, sebagai makhluk sosial, berkawan/bersahabat adalah keperluan primer.
Tentu saja, dalam belajar agama, kita akan lebih seronok bila ada teman seperjuangan. Teman yang boleh saling memberi semangat, berkongsi inspirasi dan membantu dalam perjuangan mencari ilmu. Oh alhamdulillah syukur, saya ada ramai 🥹🥹🥹
Bila di posisi menuntut ilmu, dapat pula teman yang baik yang sama-sama berjuang mencari ilmu, maka itu adalah rezeki yang sangat berharga.
Itu adalah tanda bahawa kesuksesan anda dalam menuntut ilmu, akan semakin dekat.
Syaikh Shalih Al-‘Ushaimi hafidzahullah mengatakan,
ولا يحسن بمقاصد العلا إلا انتخاب صحبة صالحة تعينه فإن للخليل في خليله أثرا
“Cita-cita mulia tidak akan dapat diraih, kecuali dengan mencari teman yang baik, yang dapat membantunya kerana teman itu memiliki pengaruh.”
(Khulashah Ta’dhim Al-‘Ilmi, hal. 35)
Dalam sebuah hadith riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi, dari sahabat Abu Hurairah رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ, Rasulullah ﷺ bersabda,
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Maka perhatikanlah, dengan siapa kalian berteman.”
Raghib Al-Ashfahani رحمه الله mengatakan,
ليس إعداء الجليس لجليسه بمقاله وفعاله فقط, بل بالنظر إليه
“Pengaruh buruk teman bukan sekadar dengan ucapan atau perbuatannya, namun cukup dengan melihatnya.”
(Khulashah Ta’dhim Al-‘Ilmi, hal. 35)
Ibnu Mani’ rahimahullah di dalam kitab Irsyad At-Thullab menulis nasihat khusus untuk penuntut ilmu,
ويحذر كل الحذر من مخالطة السفهاء وأهل المجون والوقاحة وسيئي السمعة والأغبياء والبلداء, فإن مخالطتهم سبب الحرمان وشقاوة الإنسان
“Hindari berteman dengan orang-orang kurang akal, banyak melawak, tidak sopan, buruk perangai, dungu, dan keras kepala. Berteman dengan mereka hanya akan menyebabkan kita gagal.”
(Khulashah Ta’dhim Al-‘Ilmi, hal. 36)
Penulis: Ust. Ahmad Anshori, Lc. ㅤ
•••