Bismillah,
Telah tersimpan sekian lamanya file INDUK ISTIGHFAR oleh alif_lam_mim_1711@yahoo.co.uk dalam pendrive saya. Serasa mahu mengosongkannya tanpa mengurangkan nilaian ilmu yang terkandung di dalamnya. Justeru, saya kongsikan ilmu yang dia salurkan kepada saya dengan anda yang membaca....Semoga Ada Manfaatnya!!!
[4. An Nisaa‘: 106] dan mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[40. Al Mu'min: 55] Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.
Segala puja dan puji hanyalah bagi ALLAH, Rabb semesta alam yang Maha Pengampun lagi Maha Penerima Tobat. Salawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam beserta isteri dan keluarga beliau.
Kita, aku, kamu dan dia hanyalah manusia biasa, kita bukanlah Nabi, bukan pula Rasul, kita bukanlah Malaikat, melainkan hanyalah manusia biasa yang senantiasa berada dalam kekhilafan kepada ALLAH subhanahu wa ta’ala. Namun ALLAH adalah Tuhan Yang Maha Pengampun, DIA akan senantiasa memberikan ampunan kepada kita. Permohonan ampun kepada ALLAH kemudian kita kenal dengan nama “ISTIGHFAR”.
Adapun para ulama kita di Nusantara dahulu kala mereka banyak menerangkan beberapa zikir/doa ucapan istighfar itu. Ada yang benar-benar berasal dari hadis, dan banyak pula doa yang dibuat oleh mereka sendiri. Kemudian kitab-kitab mereka itu beredar luas di penjuru Nusantara. Antara lain kita menyebutnya Kitab Kuning, Kitab Senjata Mukmin dan lain sebagainya.
Namun amalan yang diajarkan oleh Kyai dan Ulama kita itu mungkin saja nilai pahalanya kecil atau justeru tidak ada fadhilahnya, maka sebaiknya kita hanya mengikuti kalimat istighfar yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena pasti quality kalimat istighfar itu sangat bagus.
Pada artikel singkat ini, kita menyampaikan beberapa kalimat yang diajarkan oleh Rasulullah dan semoga kita menyukai untuk senantiasa beristighfar kepada ALLAH Ta’ala.
Rasulullah memohon ampun setiap hari
Dari Al-Aghar Al-Muzani, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya aku meminta ampun kepada ALLAH setiap hari sebanyak 100 (seratus) kali”. [Muslim]
Dari Abu Hurairah, ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Demi ALLAH, sesungguhnya aku meminta ampun kepada ALLAH dan bertobat kepada-NYA setiap hari lebih dari 70 (tujuh puluh) kali”. [Bukhari]
-------
Itulah hadis yang mengajarkan agar kita senantiasa ber-istighfar kepada ALLAH. Adapun jumlah yang disebut diatas menurut para ulama hanyalah karena Rasulullah tidak ingin memberatkan umatnya. Seandainya kita sanggup dan ingin lebih banyak daripada 70 atau 100 itu, niscaya itu lebih baik. Dan waktu yang tepat untuk membaca zikir istighfar menurut kebanyakan ulama adalah pada setiap selesai shalat, baik fardhu maupun sunat. Sedangkan waktu-waktu selain itu, kita dianjurkan untuk membaca zikir pujian (tasbih).
KEUTAMAAN ISTIGHFAR
Dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa senantiasa mengucapkan istighfar, ALLAH menjadikan baginya jalan keluar dari setiap kesulitan dan kebebasan dari setiap kesusahan. ALLAH pun juga memberikan kepadanya rezeki dari jalan yang tidak diduganya”. [Abu Dawud dan Ibnu Majah, isnad hasan]
BEBERAPA KALIMAT ISTIGHFAR
Dari Tsauban berkata: Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai shalat, beliau membaca istighfar 3 (tiga) kali dan membaca:
“Wahai ALLAH, ENGKAU adalah Dzat Yang Maha Sejahtera, dan dari ENGKAU-lah segala kesejahteraan, ENGKAU-lah yang senantiasa memberi berkah, wahai Dzat Yang Maha Agung dan Maha Mulia.”
Ditanyakan kepada Auza’iy dimana dia adalah salah seorang perawi hadis: Bagaimana istighfar itu? Dia (Tsauban) menjawab: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca:
“Astaghfirullah, astaghfirullah (saya mohon ampun kepada ALLAH, 2 kali)”.
[Muslim]
Dari Ibnu Umar, ia pernah menghitung dalam suatu majelis di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan sebanyak 100 (seratus) kali, yaitu:
“Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan berikanlah tobat kepadaku, sesungguhnya ENGKAU Maha Penerima Tobat dan Maha Penyayang.”
[Abu Dawud, Tirmizi dan Ibnu Majah, dengan isnad hasan shahih]
Dari Ibnu Mas’ud, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa mengucapkan: “Aku memohon ampun kepada ALLAH yang tidak ada Tuhan selain DIA, yang hidup dan berdiri sendiri dan aku bertobat kepada-NYA.”
Niscaya akan diampuni dosa-dosanya, walaupun ia telah lari dari peperangan”.
[Al-Hakim, hadis dengan isnad shahih sebagaimana syarat perawi Bukhari dan Muslim]
INDUK ISTIGHFAR
HADIS TENTANG SAYYIDUL ISTIGHFAR
Dari Syaddad bin Aus, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Induk (sayyidul) istighfar adalah ucapan seseorang:
“Ya ALLAH, ENGKAU adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain ENGKAU. ENGKAU telah menjadikan aku sebagai hamba-MU, dan aku dalam ikatan perjanjian dengan-MU menurut kemampuanku. Aku berlindung kepada-MU dari kejahatan perbuatanku. Aku mengakui kenikmatan-MU atas diriku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain ENGKAU.”
Barangsiapa mengucapkannya pada siang hari sedang ia yakin dengannya, kemudian ia mati pada hari itu sebelum masuk waktu sore, niscaya ia masuk syurga. Dan barangsiapa mengucapkannya pada waktu malam, sedang ia yakin dengannya, kemudian ia mati sebelum tiba waktu pagi, niscaya ia masuk syurga. [Bukhari]
SAYYIDUL ISTIGHFAR
Artinya:
Ya ALLAH, ENGKAU adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain ENGKAU. ENGKAU telah menjadikan aku sebagai hamba-MU, dan aku dalam ikatan perjanjian dengan-MU menurut kemampuanku. Aku berlindung kepada-MU dari kejahatan perbuatanku. Aku mengakui kenikmatan-MU atas diriku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain ENGKAU.
Dari sinilah kemudian para ulama Nusantara berpendapat bahwa kalimat tadi adalah ibu (induk) dari seluruh istighfar karena keutamaan atau fadhilahnya yang besar. Kemudian demi kesempurnaan zikir istighfar itu, kita dianjurkan mengerjakan shalat sunat Taubat.
Shalat sunat ini hanyalah shalat sunat biasa seperti halnya shalat-shalat sunat lainnya, hanya saja ia diniatkan untuk meminta ampunan kepada ALLAH. Dimana doa yang dibaca setelah selesai shalat sunat Taubat adalah sayyidul istighfar.
Sebagian Kyai/Ulama berpendapat bahwa sunat Taubat ini sebaiknya dilakukan di antara waktu Maghrib dan Isya, atau sesudah Isya. Sunat Taubat ini sebaiknya dikerjakan di rumah. Karena pahala sunat yang terbanyak adalah pahala shalat sunat yang dikerjakan di rumah.
Tidak dianjurkan shalat sunat Taubat pada tengah malam, karena ada waktu Tahajjud. Dan tidak pula dianjurkan pada pagi hari, karena ada waktu Dhuha. Sedangkan Tahajjud dan Dhuha mempunyai keutamaan yang lebih besar.
KABAR GEMBIRA DARI ALLAH YANG MAHA PENGAMPUN
KABAR GEMBIRA
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Demi Tuhan yang nyawaku berada di tangan-NYA, seandainya kamu semua tidak berdosa, niscaya ALLAH akan melenyapkan kamu dan mendatangkan suatu kaum yg berbuat dosa, sehingga mereka meminta ampun kepada ALLAH ta’ala, ALLAH pun mengampuni dosa mereka”. [Muslim]
-------
Inilah salah satu hadis yang menerangkan bahwa ALLAH sangat menyukai orang-orang yang senantiasa memohon ampunan. Bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersumpah dengan nama ALLAH pada saat menyampaikan kabar gembira itu.
Dari Anas, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “ALLAH subhanahu wa ta’ala berfirman: Hai anak Adam, sesungguhnya selama engkau memanggil AKU dan mengharapkan AKU, niscaya AKU ampuni dosamu yang telah lampau dan AKU tidak peduli (dengan dosa itu). Hai anak Adam, andaikata dosa-dosamu mencapai awan, kemudian engkau meminta ampunan kepada-KU, niscaya AKU ampuni dosamu. Hai anak Adam, andaikata engkau membawa kepada-KU dosa sepenuh bumi, kemudian engkau datang kepada-KU dengan tidak mempersekutukan AKU dengan sesuatu apa pun, niscaya AKU berikan ampunan kepadamu sepenuh bumi”. [Hadis Qudsy riwayat Tirmizi, dengan isnad hasan]
Dari Abu Dzar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam dari Jibril alaihis salam, dari ALLAH yang Maha Suci lagi Maha Tinggi, DIA berfirman:
“Hai hamba-hamba-KU, sesungguhnya AKU telah mengharamkan kezaliman atas diri-KU dan AKU jadikan kekejaman (zalim) diantara kamu sebagai perbuatan yang diharamkan, maka janganlah kamu saling menganiaya.
Hai hamba-hamba-KU, sesungguhnya kamulah yang berbuat kesalahan pada waktu siang dan malam, dan AKU lah yang mengampuni segala dosa-dosa, AKU pun tidak peduli (akan dosamu), maka mintalah ampun kepada-KU, niscaya AKU mengampuni kamu.
Hai hamba-hamba-KU, masing-masing dari kamu lapar, kecuali siapa yang AKU berikan makanan, maka mintalah makan kepada-KU, niscaya kamu AKU beri makan.
Hai hamba-hamba-KU, masing-masing dari kamu telanjang, kecuali siapa yang AKU berikan pakaian, maka mintalah pakaian kepada-KU, niscaya kamu AKU beri pakaian. Hai hamba-hamba-KU, meskipun yang pertama dan yang terakhir dari kamu, dan manusia serta jin semuanya mempunyai sifat terjahat yang kamu miliki, tidaklah hal itu mengurangi kekuasaan-KU sedikit pun.
Hai hamba-hamba-KU, meskipun yang pertama dan yang terakhir dari kamu, dan manusia serta jin semuanya memiliki hati dari orang yang paling bertaqwa diantara kamu, tidaklah hal itu menambah kekuasaan-KU sedikit pun.
Hai hamba-hamba-KU, meskipun yang pertama dan yang terakhir dari kamu, dan manusia serta jin semuanya berkumpul menjadi satu dan meminta kepada-KU, lalu AKU beri masing-masing dari mereka apa yang dimintanya semua, tidaklah hal itu mengurangi kekuasaan-KU sedikit pun, kecuali seperti berkurangnya air laut apabila dicelupkan jarum di dalamnya dengan sekali celup.
Hai hamba-hamba-KU, sesungguhnya ia adalah amal-amalmu yang AKU jaga atas dirimu. Maka barangsiapa mendapati kebaikan, hendaknya ia memuji ALLAH Azza wa Jalla. Dan barangsiapa mendapati selain itu (keburukan), maka janganlah ia menyalahkan kecuali dirinya.”
[Hadis Qudsy riwayat Muslim dan An-Nawawi]
Demikianlah ALLAH yang Maha Pengampun yang senantiasa menerima istighfar hamba-NYA. Dan tiada Tuhan selain ALLAH yang Maha Melihat lagi Maha Mengetahui segala kekurangan setiap hamba-NYA.
Itulah beberapa kabar gembira kepada kita bahwa kita senantiasa akan mendapatkan ampunan dari ALLAH ta’ala meskipun kita mengulang-ulang dosa setiap saat. Ada kalanya karena kebodohan kita yang belum tahu hukum syariat kemudian kita tidak sengaja membuat perkara bid’ah atau dosa-dosa kecil lainnya.
Maka marilah kita senantiasa mengucapkan istighfar dimanapun dan kapanpun kita berada, karena kita tidak pernah tahu darimana saja dosa-dosa yang kita perbuat, baik itu dosa dari mata, mulut, hidung, telinga, otak, tangan dan kaki kita, karena ALLAH Maha Pengampun yang lebih mengerti tentang diri kita daripada kita sendiri. Tidak ada Tuhan selain ALLAH.
Aku memohon ampunan kepada ALLAH, dan aku bertobat kepada-NYA.